MELEK MEDIA SOSIAL
Untuk kedua kalinya dalam seminggu UMM mengadakan kuliah
tamu, kali ini membahas tentang MELEK MEDIA SOSIAL oleh Dra. Sirikit Syah, M.A
Dulu orang
menyebut manusia adalah mahluk sosial tetapi sekarang manusia adalah pemeluk
media sosial. Tidak orang yang tidak memiliki media sosial. Dalam tema kuliah
tamu Membangun masyarakat yang cerdas dan bijak. Ada sebuah kejadian menarik disini ketika
diceritakan oleh Sirikit Syah, ketika seorang Public Relation executive ingin
berkunjung ke Afrika lalu membuat status di akun twitter pribadinya Aku akan pergi ke Afrika. Semoga aku
gak kenak herpes. Ups, aku kan kulit putih. Kidding”. Setelah
turun dari pesawat dia mendapat banyak cacian dari pesan masuk dari ponselnya.
Dan
setelah kejadian itu dia dipecat oleh perusahaannya. Bagaimana efek media yang
tidak digunakan bijak maka akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pengguna tidak
hanya menggunakan sosial media sebagai user melainkan juga memproduksi
informasi. Tidak ada yang private dalam media sosial karena media sosial
bersifat masif dan publik.
Contoh lain
bagaimana efek media sosial sangat memiliki pengaruh yang sangat besar, seperti
kasus prita ketika mengirim email ke seseorang lalu menyebar ke seluruh orang
di Indonesa yang akhirnya mengetuk hati masyarakat Indonesia untuk mengumpulkan
koin yang ditujukan kepada prita. Di dalam dunia politik pengaruh media sosial
juga mampu membuat seorang politisi meraih suara yang sangat banyak seperti
yang dialami Presiden Indonesia saat ini yaitu Jokowi.
Maka akan timbul pertanyaan besar
“Jika jokowi bisa menang melalui media, apakah Jokowi jg bisa dijatuhkan oleh
media”?
Jawabanya ada pada diri individu masing-masing.
Sekarang sudah menjadi tanggung jawab bagi mahasiswa yang memilih study media literasi,seperti Ilmu Komunikasi untuk membuat program-program seperti televisi yang lebih bermutu dan portal berita yang lebih berkualitas. Maka dari itu sudah di Era Media Sosial ini sudah seharusnya kita sebagai pengguna media sosial dan sebagai audience lebih bijak lagi menggunakan media sosial dan tidak mudah terhanyut dengan mengikuti berita-berita yang beredar atau berkembang dikalangan sosial. Kita harus peduli lagi dan tentunya Melek Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar